Pages

Senin, 30 Mei 2011

Pencak Silat


1.   Pensak Silat
a.      Pengertian pencak silat
Adalah suatu bela diri yang menggunakan alak sepenuhnya. Prinsip pencak silat adalah mencari cara atau metode yang paling ampuh dan efektif untuk melatih dan menggembleng dirinya sendiri supaya memperoleh kekuatan diri lahir dan batin.
b.      Teknik Serangan Tangan
1)      Pukulan
a)      Pukulan Depan
Pukulan yang dilakukan dengan arah pukulan lurus kedepan.
b)      Pukulan Samping
Menggunakan punggung tangan, lintasn gerakannya adalah menyampingkan arah badan.
c)      Pukulan Lingkar
Dengan lintasan arah samping luar tubuh menuju arah dalam tubuh.
d)      Pukulan Bandul
Posisi lengan (siku) ditekuk sekitar 900
2)      Serangan Siku
a)      Arah serangan depan
b)      Arah serangan Belakang
c)      Arah Serangan Atas
d)      Arah serangan Samping
e)      Arah Serangan Serong
f)       Arah Serangan Bawah

c.       Teknik Menghindar
Suatu usaha pembelaan dengan cara memindahkan bagian-bagian tubuh yang menjadi sasaran serangan, dengan melangkah atau memindahkan kaki
1)      Hindar Hadap
2)      Hindar Kaki Silang
3)      Hindar Sisi
4)      Hindar Ankat Kaki
d.      Kegunaan mempelajari Pencak Silat
1)      Sebagai Bela diri
2)      Sebagai Olahraga
3)      Pencak Silat Sebagai seni

Tolak Peluru


1.   Tolak Peluru
a.      Pengertian Tolak Peluru
Merupakan salah satu cabang atletik pada nomor lempar yang bertujuan melakukan tolakan sejauh-jauhnya secara sah dan benar menurut aturan yang ada, dan aygn mempunyai 2 macam gaya, yaitu gaya Ortodox (gaya menyamping), gayaO’Brien (gaya membelakangi)
b.      Teknik Dasar Tolak Peluru Gaya Menyamping
1)      Cara memegang
a)      Peluru diletakkan di telapak tangan bagian atas pada ujung telapak tangan.
b)      Jari-jari tangan diregangkan.
c)      Letakkan pada bahu.
d)      Usahakan agar keadaan seluruh badan dan tangan jangan sampai kaku.
2)      Sikap badan pada waktu akan menolak
a)      Berdiri tegak menyamping kea rah tolakan, kedua kaki dibuka lebar, kaki kiri lurus kedepan, kaki kanan dan lutut dibengkokkan ke depan serong kanan.
b)      Berat badan pada kaki kanan, badan agak condign ke samping kanan.
c)      Tangan kanan memegang peluru pada bahu, tangan kiri dengan siku dibengkokkan ke depan aga serong ke atas.
3)      Cara menolak peluru
a)      Putar kea rah tolakan, siku ditarik serong ke atas ke belakang, pinggul dan pinggang serta perut di dorong ke depan agak ke atas hingga dada.
b)      Pada saat dada menghadap kea rah tolakan bersamaan dengan bantuan menolak kaki kanan dan melonjakan seluruh badan ke atas serong ke depan.
1)      Sikap akhir setelah menolak peluru
a)      Setelah peluru di tolak secepatnya kaki yang digunakan untuk menolak di turunkan dengan lutut dibenggkokkan.
b)      Kaki kiri di anggakt ke belakang lurus.
c)      Badan condong kedepan, dagu diangkat, badan agak miring ke samping kiri, pandangan ke arah jatuhnya peluru.
d)      Tanga kanan dan siku agak dbengkokkan berada di depan sedikit agak ke bawah badan.
c.       Peraturan tolak peluru
1)      Seorang peserta herus memulia tolakannya dari sikap diam di dalam lingkaran lempar.
2)      Peluru harus didorong dari pundak dengan menggunakan satu tangan.
3)      Pelempar dibenarkan menyentuh bagian dalam dari lingkaran besi dan balon penahan.
4)      Suatu lakan yang salah tidak di ukur.
5)      Pengukuran hasil tolakan diukur dari bekas peluru jatuh terdekat ke tengah lingkaran.
d.      Sah dan tidaknya hasil tolakan
1)      Lemparan yang sah
a)      Peluru dipegang dan di tolak kea rah sektor tolakan.
b)      Gaya yang digunakan harus benar
c)      Penolak masuk dan keluar lapangan lempar dari arah belakang lingkaran.
d)      Tidak meninggalkan tempat sebelum peluru jatuh.
2)      Lemparan yang tidak sah
a)      Penolak melewati lapangan tolak pada saat melakukan tolakan.
b)      Setelah melempar keluar dari depan lingkaran lempar.
c)      Peluru jatuh di luar sektor lemparan.
d)      Tidak menggunakan gaya yang benar.

Lompat Tinggi


1.   Lompat Tinggi Gaya Guling Perut (straddle)
a.      Pengertian Lompat Tinggi
Adalah suatu gerakan yang diawali dengan lari, menumpu, dan menolak dengan salah satu kaki setinggi-tingginya untuk melewati mistar yang telah dipasang di atas penompang tiang lompat dengan gaya tertentu.
Teknik dalam lompat tinggi meliputi :
1)      Awalan
Pengambilan awalan biasanya menggunakan 3 langkah, 5 langkah, 7 langkah dan seterusnya. Tetapi jarak awalan itu 10 – 15 meter. Dan yang paling penting lanhkah terakhir di percepat, langkah dipanjangkan serta badan lebih rendah melenting ke belakang (lean back).
2)      Tolakan
3 langkah yang terakhir harus cepat serta langkah panjang. Pada waktu akan menolak, tungkai yang akan dipakai untuk menolak diluruskan kedepan dimulai dengan tumit yang terkena tanah.
3)      Sikap badan diatas mistar
Sikap badan di atas mistar, setelah tungkai yang diayunkan berada di atas mistar bedan dibalikkan, perut menghadap ke mistar, tungkai tolak dilipat, lutut digerakan terbuka ke samping ke atas, lengan kanan ke bawah mistar, kepala dijatukan miring di bawah mistar.
4)      Sikap mendarat
Pada saat di atas mistar seolah-olah tidur telungkup, kepala segera diturunkan dan aki tumpu diluruskan atau disepakan ke belakang atas.
b.      Faktor-faktor yang mempengaruhi lompat tinggi
1)      Faktor kondisi fisik, antara lain : tenaga lompat, daya reaksi, kemudahan gerak, dan kecekatan.
2)      Faktor teknik, antara lain: ancang-ancang, lepas tapak, cara melampaui bilah, dan pendaratan.

Softball

1.   Softball
a.   Teknik dan Strategi Permainan Softball
Permaina softball pertama kali ditemukan George Hancoc pada tahun 887 di kota Chicago Amerika serikat.
Berikut ini formasi pemain softball
1)   First, Second, Third Baseman
a)      Menjaga dan menangkap bola
b)      Membuat mati lawan pada base-nya
c)      Melempar bola pada base selanjutnya
2)   Shortshop (diantara base II dan III)
a)      Menjaga bola hasil pukulan
b)      Melempar bola kea rah base I dan base II
c)      Memotong maupun meneruskan bola dari outfield
d)      Membantu menjaga balakang base II jika second base menjaga base II
3)   Pitcher (pelambung bola)
a)      Membantu pemain belakang home plate
b)      Membantu base
4)   Catcher (penjaga di belaang regu pemukul)
a)      Menjaga home plate
b)      Menjaga pukulan bunt
c)      Melempar bola ke base I,II,III serta menjaga belakang base I.
b.   Taktik dan Strategi Permainan Softball
Suatu usaha yang dimiliki suatu tim yang diterapkan dalam pertantingan untuk memperoleh kemenangan. Dan dibedakan menjadi :
1)      Teknik Penyerangan
a)      Pukulan tanpa ayunan (sacrifice hunt)
(1)   Sarifice hunt adalah usaha batter melakukan pukulan kea rah first base, picher, atau third base untuk membantu pelari menuju base di depannya.
(2)   Apabila ada pelari pada base I dan base II, maka diarahkan pada base III, sehingga third basement terpaksa memungut bola dengan harpan tidak terjadi force play ataupun double play.
b)      Pukul dan lari
Hit and Run adalah siasat yang dilakukan oleh batter untuk membantu agar base runner dapat maju beberapa base di depannya dengan selamat.
2)      Pola Pertahanan
Merupakan usaha untuk bertahan mematahkan atau menangkis serangan lawan dengan jalan mematikan pelari atau pemukul, antara lain:
a)      Men-tik Lawan
b)      Men-tik Base
c)      Tangkap Bola
d)      Lemparan Bola picher atau pelampung (strike)
3)      Posisi Penjagaan
Posisi penjagaan ada 3 macam, yaitu deep position, close position, medium position. Adapun strategi pertahanan adalah:
a)      Menguasai pelari
b)      Mematikan dengan pasti
c)      Mematikan lebih dari satu kali
d)      Mati terpaksa.

Bola Basket

1.   Bola Basket
a.   Formasi Permainan Bola Basket
Bola basket adalah permainan beregu yang masing-masing regu terdiri dari 5 pemain yang mempunyai posisi dan tugas masing-masing. Formasi permainannya adalah 2 orang sebagai forward, 1 orang sebagi center.
1)      Guard atau penjaga belakang
Penjaga daerah belakang dan juga sebagai pengumpan dan sesekali bisa menembakan ke arah ring.
2)      Forward atau pemain depan
Menyusup ke daerah pertahanan lawan untuk melakukan serangan.
3)      Center atau pemain tengah
Membendung atau menahan tembakan lawan, melakukan rebound yaitu berusaha menguasai dan menangkap bola setelah tembakan gagal dilakukan dan sebagai sasaran operan teman seregu ketika berada di daerah pertahanan lawan.
b.   Pola Penyerangan Pola Penyerangan
1)      Penyerangan Bebas
Penyerangan tanpa bola yang sangat bergantung dari penguasaan teknik, taktik, dan kesemprnaan fisik setiap anggota tim.
2)      Penyerangan Kilat

Usaha untuk memperoleh posisi tembakan pada saat lawan belum sempat menempati posisi jaganya.
3)      Penyerangan Kilat Berpola
Penyerangan yang dilakukan saat-saat tertentu
4)      Penyerangan Berpola
Penyerangan dengan mengatur pemain yang mempunyai tugas-tugas tertentu dan menguasai jalur-jalur gerakan.
5)      Adegan –adegan Pola Penyerangan
a)      Adegan 1 – 3 – 1 (Pola Diamond)
-          Ingat dasar-dasar umum membuat pola.
-          Pemain yang mahir mengadakan pembangunan.
b)      Adegan 1 – 2 – 1 (Pola Ault Mann)
Pola Ault Mann dapat diterapkan apabila dalam satu regu tidak mempunyai pemain jangkung.
1          : Pengatur serangan/penembak ke-2
2          : Pengaman
3          : Pengumpan
4 dan 5            : Penembak Pertama
1          : Pengatur serangan/penembak ke-2
2          : Pengaman
3 dan 4            : Pembayang
5          : Penembak pertama
c)      Adegan 2 – 3 (Pola Reserve)
Penyerangan terhadap pertahanan lawan satu lawan satu yang membutuhkan emahiran memotong dan membayang serta kelincahan dalam melakukan serangan.
Adegan Reserve adalah sebagai berikut.
1                    : Perebut Bola
2                    : Penembak Bola
3                    : Pengumpan Bola
4                    : Pengaman
5                    : Penembak pertama

Bola Voli

1.   Bola Voli
a.      Teknik dan Strategi Bola Voli
Adalah cara memainkan bola dengan efesien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku yang bertujuan untuk meraih kemenangan dalam suatu pertantingan.
b.      Formasi Permainan Bola Voli
Formasi dalam permainan bola voli harus dibagi rata dalam setiap posisi sesuai dengan tugas dan fungsinya, yang dapat dibedakan menjadi :
1)      Smasher (SM) : Penyerang utama
2)      Set Upper (SU): Pengatur serangan terhadap regu lawan
3)      Libero : Pemain bertahan
4)      Universal : Pemain serba guna
Sistem penyerangan ditinjau dari posisi penyerangan dapat dibagi sebagai berikut :
1)      Sistem penyerangan dari tepi ( posisi 2 dan 4)
2)      Sistem penyerangan dari tengah (posisi 3)
3)      Sistem penyerangan kombinasi dari tepi dan tengah (posisi 2,3 dan 4)
Formasi penyerangan dapat dikelompokan sebagai berikut.
1)      Sistem 4 SM – 2 SU ( 4 Smasher dan 2 Set Upper)
a)   SU1 – SU2; Set Upper ke-1 dan ke-2.
b)   SM1 – SM4; Smasher 1,2,3,dan 4.
c)   SM1 dan SM2 berlawanan tempat
d)   SM3 menbantu SM2
e)   SM4 membantu SM1
2)      Sistem 4 SM -  1 SU – 1 U ($ Smasher, 1 Set Upper, 1 Universal)
a)   SM1 adalh smasher terbaik
b)   U dan SU selalu berlawanan posisi
c)   U dapat memberi umpan tetapi kurang baik dibandingkan dengan SU, tetapi smas lebih baik dari pada SU.
d)   SM1 dan SM3 mempunyai kemampuan smas lebih baik dari SM2 dan SM4.
3)      Sistem 6 SM – 1 SU ( 5 Smasher, 1 Set Upper)
a)   SU harus bersilang dengan SM5
b)   Selama SU berada dalam posisi depan, SM1 atau SM2 harus ada di depan.
c)   Bila SU tidak dapat mengumpan, SM terdekat dengan bola bertugas mengumpan.
d)   Dalam sistem 5 SM – 1 SU, tugas SU sangant berat.
Pada permainan bola voli ada 2 kombinasi penyerangan yang mana keduanya selalu dilakukan oleh berbagai tim di dunia. Adapun kombina penyerangan tersebut adalah :
1)   Switching (tukar tempat)
a)      Arah jalan pemain pada posisi 3 dan 4 saling bersilang pada waktu mereka berdua menuju arah net untuk menyerang.
b)      Penyerangan yang berdiri pada posisi 4 berlari secepat mungkin menuju setter untuk melancarkan set yang pendek.
c)      Pemain penyerang dari posisi 3 berlari di belakang penyerang yang berada pada posisi 4, dengan maksud memukul bola jenis set yang ketinggiannya medium.
d)      Zariasi yang paling sedidkit resikonya adalah bola yang ketinggianya medium, atau bola yang dilambungkan tinggi-tinggi diatas menuju posisi 2.
2)   Relay (penyerangan bertubi-tubi)
a)      Penyerangan yang menempati posisi No. 4 harus memukul bola yang ketinggiannya medium, yang ditempatkan kira-kira satu atau satu setengah meter dibelakang net.
b)      Pemain yang mnempati posisi No. 3 loncat kira-kira satu meter dari tempat posisi setter.
c)      Suatu penyerangan yang aman dengan menggunakan bola yang ketinggiannya medium.